![Fakta Baru AstraZeneca RI: Mulai Didistribusikan; Disuntikkan ke Ketua MUI Jatim](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_480,f_jpg/svixakfmv7pt6r6jgoo6.jpg)
Indonesia telah mendapatkan vaksin AstraZeneca sebanyak 1,1 juta dosis melalui skema COVAX pada 8 Maret. Sejak tiba, polemik menyertai vaksin AstraZeneca. Mulai dari isu potensi pembekuan darah usai vaksinasi di beberapa negara, hingga MUI yang menyebut vaksin AstraZeneca mengandung tripsin (enzim atau protein) yang berasal dari pankreas babi.
MUI pun menyatakan vaksin AstraZeneca haram, namun masih boleh digunakan karena kondisi darurat pandemi corona.
"Tetapi darurat itu, tidak boleh berlebihan dari kebutuhannya. Darurat itu ambil sekadarnya. Apa sekadarnya? kita bisa gunakan AstraZeneca itu sebutuhnya. Artinya kurangnya dari 28,6 persen itu bisa ditutupi dengan AstraZeneca," kata Ketua MUI, Kiai Cholil Nafis.
"Tapi seandainya AstraZeneca hanya dibutuhkan 20 persen, segera datang lagi seumpamanya Sinovac, atau vaksin halal lagi, maka AstraZeneca ini tidak boleh digunakan. Tapi dalam rangka waktu mendesak demi efektivitasnya, dalam rangka kita preventif (saat ini) diperbolehkan," lanjut Cholil.
Namun AstraZeneca telah membantah vaksinnya haram. AstraZeneca menegaskan vaksin buatannya tidak mengandung babi atau hewan lain.
"Penting untuk dicatat bahwa Vaksin COVID-19 AstraZeneca, merupakan vaksin vektor virus yang tidak mengandung produk berasal dari hewan, seperti yang telah dikonfirmasi oleh Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris. Semua tahapan proses produksinya, vaksin vektor virus ini tidak menggunakan dan bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya," kata AstraZeneca.
Walau masih diselimuti polemik, distribusi vaksin AstraZeneca tetap berjalan lantaran sudah mendapatkan izin penggunaan darurat BPOM. Bahkan sudah disuntikkan ke Ketua MUI Jatim, KH Hasan Mutawakkil Alallah. Berikut kumparan rangkum fakta baru seputar vaksin AstraZeneca di Indonesia:
![Fakta Baru AstraZeneca RI: Mulai Didistribusikan; Disuntikkan ke Ketua MUI Jatim (1)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_480,f_jpg/t28qsarwfwza7bitujuq.jpg)
-
Kemenkes Distribusikan Vaksin AstraZeneca ke Jatim, Bali, hingga NTT
Kemenkes mulai mendistribusikan vaksin corona AstraZeneca ke berbagai daerah di Indonesia, di antara Jawa Timur dan Bali.
"Sudah didistribusikan. Bali dan Jawa Timur sudah terima kemarin. Maluku, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, dan NTT dalam proses," kata juru bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Nadia turut membeberkan alasan pertimbangan memilih daerah-daerah tersebut sebagai penerima vaksin. Sebab ada prioritas untuk segera menyelesaikan vaksinasi untuk keperluan membuka pariwisata.
![Fakta Baru AstraZeneca RI: Mulai Didistribusikan; Disuntikkan ke Ketua MUI Jatim (2)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_480,f_jpg/c8swxbsbk26vutotcmmy.jpg)
-
Jokowi Tinjau Vaksinasi di Sidoarjo: AstraZeneca Segera Dipakai di Ponpes Jatim
Presiden Jokowi meninjau vaksinasi massal di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Senin (21/3). Proses vaksinasi massal dimulai sejak pukul 10.00 WIB.
Dalam sambutannya, Jokowi kembali menegaskan keinginannya agar vaksinasi berjalan lancar. Selain itu, Jokowi juga menyinggung soal vaksin AstraZeneca. Ia mengaku sudah bertemu dengan sejumlah kiai di Jatim untuk membahas penggunaan vaksin tersebut.
"Perlu saya sampaikan, tadi pagi saya sudah bertemu dengan MUI Jatim bertemu dengan para kiai di Provinsi Jatim mengenai vaksin AstraZeneca," ujar Jokowi.
"Beliau-beliau (para tokoh agama) tadi menyampaikan bahwa Jatim siap diberi vaksin AstraZeneca dan segera akan digunakan di ponpes-ponpes yang ada di Jatim," tambahnya.
![Fakta Baru AstraZeneca RI: Mulai Didistribusikan; Disuntikkan ke Ketua MUI Jatim (3)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_480,f_jpg/zdjiyclclzmgmgdf7jdn.jpg)
-
Ketua MUI Jatim Disuntik Vaksin AstraZeneca
Ketua MUI Jawa Timur (Jatim), KH Hasan Mutawakkil Alallah, bersama sejumlah ulama lainnya di Jatim menjalani vaksinasi di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo.
Ia dipastikan menerima vaksin corona AstraZeneca. Hal itu disampaikan jubir Kemenkes dr Siti Nadia Tarmidzi.
"Iya pakai vaksin AstraZeneca," kata Nadia.
Nadia menegaskan dengan ini seharusnya penggunaan vaksin AstraZeneca tidak lagi menjadi polemik. Apalagi MUI Pusat juga menegakan vaksin ini boleh digunakan dalam keadaan darurat.
"Sudah ada fatwa boleh digunakan atau mubah," tuturnya.
![Fakta Baru AstraZeneca RI: Mulai Didistribusikan; Disuntikkan ke Ketua MUI Jatim (4)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_480,f_jpg/hhbqwps3hathijcvi9fn.jpg)
-
Ketua MUI Jatim: Vaksin AstraZeneca Halalan Toyyiban
Ketua MUI Jatim, KH Hasan Mutawakkil Alallah, menjalani vaksinasi corona menggunakan vaksin AstraZeneca bersama sejumlah ulama lainnya di Jatim. Vaksinasi tersebut dihadiri Presiden Jokowi.
KH Hasan mengatakan bersedua menerima vaksin AstraZeneca karena hukumnya halalan toyiban dan memang seharusnya dimanfaatkan program vaksinasi pemerintah.
"Tadi pagi Bapak Presiden bertemu dengan kiai sepuh dan Bapak Presiden langsung mendengarkan apa pendapat dan respons para romo kiai, para pengasuh ponpes bahwa vaksin AstraZeneca ini hukumnya halal dan toyiban dan memang seharusnya dimanfaatkan program vaksinasi pemerintah ini karena tujuannya tidak lain menjaga jiwa dan keselamatan rakyat," ujar KH Hasan.
"Tidak ada pemerintah yang akan mencelakakan rakyatnya sendiri. Demikian juga insyaallah MUI sesuai hasil LPPOM dan hasil komisi musyawarah komisi fatwa, hari ini akan memberikan kehalalan penggunaan AstraZeneca dan keamanan penggunaanya," lanjutnya.
![Fakta Baru AstraZeneca RI: Mulai Didistribusikan; Disuntikkan ke Ketua MUI Jatim (5)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_480,f_jpg/txhu7i9btuzats40ma0n.jpg)
-
LPPOM MUI Jelaskan Proses Audit Temukan Tripsin dalam Vaksin AstraZeneca
LPPOM MUI menjelaskan penggunaan tripsin (enzim dari pankreas babi) dalam produksi vaksin AstraZeneca ditemukan dalam proses audit internal. Hasil audit LPPOM MUI menunjukkan tripsin bukan kandungan utama vaksin AstraZeneca, namun tetap dimanfaatkan dalam proses produksi vaksin.
Pada tahap penyiapan inang virus, kata LPPOM MUI, terdapat penggunaan tripsin yang berasal dari pankreas babi. Bahan ini digunakan untuk memisahkan sel inang dari microcarrier-nya.
"Salah satu culture reagen-nya adalah Trypsin EDTA dengan catalog number 25300054. Kemudian dilakukan penelusuran terhadap bahan tersebut sebagai berikut di mana hasilnya terdapat informasi bahwa tripsin berasal dari pankreas babi," demikian keterangan tertulis LPPOM MUI terkait hasil kajian vaksin AstraZeneca.
Hal ini tercantum dalam dossier yang dikaji pada Table 2. Materials of Animal Origin Used in Non-GMP Host Cell Line Culture and Banking (ada keterangan bahwa: trypsin purified from porcine pancreas) dan Table 3. Materials of Animal Origin Used in Pre-GMP Virus Seed Development (ada keterangan yang menyebutkan: LB Broth containing bovine peptone and porcine enzyme).
Selama ini, dalam pembuatan vaksin tertentu, biasanya tripsin babi digunakan sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi biokimia.
![Fakta Baru AstraZeneca RI: Mulai Didistribusikan; Disuntikkan ke Ketua MUI Jatim (6)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_480,f_jpg/rexxd8fqlod0nyru05sa.jpg)
-
Bali Terima 200.000 Dosis Vaksin AstraZeneca untuk Warga di Kawasan Zona Hijau
Pemprov Bali kembali menerima vaksin corona pada Minggu (21/3) kemarin. Total vaksin yang diterima adalah 90.300 dosis Sinovac dan 200.000 vaksin AstraZeneca.
"Vaksin-vaksin tersebut tiba di bandara kemarin pada pukul 08.40 WITA lalu dibawa menuju Gudang Dinkes Provinsi Bali pada pukul 09.45 WITA, lalu disimpan langsung pada tempat penyimpanan vaksin COVID-19," kata Kadinkes Bali, Ketut Suarjaya.
Suarjaya mengatakan, vaksin AstraZeneca langsung didistribusikan ke tiga calon kawasan zona hijau di Bali. Vaksinasi di kawasan zona hijau ini untuk pembukaan pariwisata Bali untuk wisawatan asing pada Juni atau Juli 2021 mendatang.
"Ke Nusa Dua (Badung) sebanyak 8.960 vial, Ubud (Gianyar) sebanyak 4.300 vial, dan (Denpasar) sebanyak 6.740 vial," ungkapnya.
![Fakta Baru AstraZeneca RI: Mulai Didistribusikan; Disuntikkan ke Ketua MUI Jatim (7)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_480,f_jpg/qnohgjjkhljnnievfpfu.jpg)
-
Wamenkes Tegaskan AstraZeneca Aman: Hanya 30 Kasus Penggumpalan Darah di Dunia
Izin darurat pemakaian vaksin AstraZeneca di Eropa sempat ditangguhkan beberapa waktu lalu usai ditemukan kasus penggumpalan darah. Namun WHO dan European Medicines Agency (EMA) atau BPOM Eropa telah memastikan vaksin ini tetap aman.
Kepastian keamanan ini juga disampaikan Wamenkes dr Dante Saksono. Menurutnya, kasus penggumpalan darah terkait AstraZeneca pun sangat kecil jika dibandingkan total vaksinasi yang dilakukan.
"Memang ada laporan, hubungan antara ada kekentalan darah yang meningkat dengan kejadian infeksi (corona). itu di beberapa negara, itu kejadian 30 dari lima juta suntikan, tapi 30 kejadian dari lima juta suntikan itu kalau diukur dari angka kekentalan darah yang meningkat itu masih lebih kecil dari angka vaksinasi itu," ujar Dante saat kunjungan kerja menemani Wapres Ma'ruf Amin di Lampung.
Read more