Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin corona Sinovac telah tiba di Indonesia. Vaksin ini tiba di tengah uji klinis fase III vaksin Sinovac yang masih menunggu hasil uji mutu dan khasiatnya.
Masyarakat pun mulai bertanya-tanya kapan program vaksinasi COVID-19 akan dimulai dengan datangnya vaksin Sinovac ini.
Terkait hal itu, juru bicara vaksinasi COVID-19, dr Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pihaknya masih menunggu persetujuan izin edar darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari BPOM dan sertifikasi halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Kami belum sampai ke sana (kapan vaksinasi). Karena kita menunggu persetujuan BPOM dan kehalalan MUI. Kepala BPOM mengestimasi sekitar akhir-akhir Januari, dan ini sangat tergantung hasil uji klinis," kata dr. Siti dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk 'Setelah Vaksin Datang', Sabtu (12/12).
"Kalau hasilnya cepat, mungkin kita bisa cepat. Tapi untuk pelaksanaannya sebetulnya sudah secara paralel sudah kami siapkan dari Kemenkes," sambungnya.
Siti menjelaskan, setelah izin edar dikeluarkan, dibutuhkan waktu 2-4 minggu untuk menyiapkan vaksinasi di daerah-daerah prioritas. Ia juga belum memastikan apakah vaksinasi bisa dimulai Januari atau Februari 2021.
"Mungkin kita butuh 2-3 minggu untuk betul pelaksanaannya. Vaksin itu kan masih disimpan di Bio Farma. Dari Bio Farma masih perlu distribusi ke provinsi, ke kabupaten/kota, kemudian ke fasyankes," ujarnya.
"Jadi estimasi kami paling lambat 2-4 minggu. (Jadi kira-kira bulan Februari ya?) Insyaallah doakan ya," jelas dia.
Siti menegaskan program vaksinasi akan pertama kali diberlakukan kepada tenaga kesehatan dan aparat keamanan yang jadi garda terdepan. Fokus vaksinasi tenaga kesehatan akan dilakukan di daerah Jawa dan Bali.
"Kami akan fokus di Jawa dan Bali dulu. Mengingat kasus COVID-19 yang cukup tinggi di 7 provinsi di Jawa-Bali ini," tuturnya.
Sebelumnya, Tim Mikrobiologi Uji Klinis Vaksin Unpad, Dr. Sunaryati Sudigdoadi, mengatakan proses uji klinis tahap III masih berlangsung. Evaluasi terhadap para relawan baru dilakukan pada akhir Januari 2021.
"Karena sebetulnya kan evaluasi itu dilihat pada relawan setelah mendapatkan dua kali vaksinasi itu akan dilihat pada setelah bulan keenam setelah vaksinasi yang pertama. Itu akan akan kita evaluasi di akhir Januari," ungkap Sunaryati.
Pemberian vaksin COVID-19 di Indonesia akan dilakukan dengan dua skema, yakni program dan mandiri atau berbayar.
Pemerintah menargetkan untuk vaksin program, jumlah sasaran penerima sekitar 32 juta orang dengan 73 juta dosis vaksin. Sementara untuk program mandiri, target jumlah orang yang akan divaksinasi berkisar 75 juta orang.
Read more