Liputan6.com, Moskow - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow memprakarsai berdirinya Indonesia-Russia Youth Association (IRYA). Asosiasi itu akan menjadi wadah relasi generasi muda dari Indonesia dan Rusia.
Peluncuran dilakukan secara hybrid antara Duta Besar RI untuk Rusia Jose Tavares dengan pengurus IRYA dan mahasiswa Indonesia di Rusia yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira).
Dubes Jose Tavares menyampaikan pembentukan IRYA sangat tepat untuk meningkatkan people-to-people contact, khususnya antara generasi muda Indonesia dan Rusia. Peluncuran IRYA juga bertepatan dengan suasana peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia tahun 2020.
"IRYA sangat penting sebagai jembatan hubungan antara bangsa Indonesia dan Rusia," kata Dubes Jose Tavares seperti dikutip dari situs Kemlu.go.id, Kamis (31/12/2020).
Pembentukan IRYA dipelopori oleh para generasi muda Indonesia di Rusia yang merupakan mahasiswa Indonesia di Rusia, dan generasi muda Rusia yang juga mahasiswa dan akademisi, serta pecinta Indonesia.
Dubes Jose Tavares menekankan bahwa peran generasi muda, khususnya mahasiswa, sangat besar dalam pengembangan hubungan antar bangsa.
"Ini merupakan bagian dari bukti eratnya hubungan Indonesia dengan Rusia, tidak saja di kalangan pemerintah, tetapi juga di kalangan pemuda kedua negara," lanjut Dubes Jose.
Bagian Diplomasi
Ketua IRYA, Alfachreza Azure, mengatakan IRYA diharapkan dapat menjadi bagian dari diplomasi kedua bangsa. Anggota IRYA tidak hanya mahasiswa saja, tetapi juga generasi muda lainnya, seperti dari kalangan profesional.
Dua orang perwakilan IRYA yang turut hadir merupakan generasi muda Rusia, yaitu Nikita S. Kuklin, seorang akademisi dan Elvira Gaynulinna dari kalangan profesional. Nikita bahkan hadir dalam pertemuan ini menggunakan batik.
“Kita ingin menjembatani pemuda kedua bangsa supaya semua yang kita aspirasikan dapat tersalurkan, baik melalui hubungan baik antara Indonesia dengan Rusia, maupun kegiatan-kegiatan diplomasi yang berupa soft power diplomacy”, kata Alrachreza, mahasiswa Indonesia program S2 Hubungan Internasional dari Peoples’ Friendship University of Russia (RUDN University) di Moskow.
Hubungan Indonesia dan Rusia terus berkembang, antara lain di bidang pendidikan dan people-to-people contact. Setiap tahun jumlah mahasiswa Indonesia di Rusia bertambah. Sebagian besar mahasiswa Indonesia tersebut belajar melalui program beasiswa pemerintah Rusia.
Saat ini tercatat lebih dari 700 orang mahasiswa Indonesia yang tersebar di 38 kota di Rusia, dari Kaliningrad di wilayah paling barat, hingga Vladivostok di wilayah paling timur.
Saling Bantu Saat Pandemi COVID-19
Mahasiswa Indonesia di bawah naungan Permira yang hadir secara virtual berasal dari berbagai kota di Rusia, seperti Moskow, St. Petersburg, Samara, Ufa, Rostov, Kazan, Arkhangelsk, Voronezh, Belgorod, Yoshkar-Ola. Hadir juga para mahasiswa dari Rusia bagian tengah, seperti Yekaterinburg, Tomsk, dan Irkutsk.
Selain itu, hadir mahasiswa yang berada di Vladivostok, bagian paling timur Rusia yang memiliki perbedaan waktu 7 jam lebih cepat dari Moskow.
Ketua Permira Pusat, Teguh Imanullah yang kuliah di kota Belgorod, mengatakan Permira telah berdiri 22 tahun dan terus berupaya menjaga persatuan dan persaudaraan sesama mahasiswa Indonesia di Rusia. Selain tugas belajar, mahasiswa juga berperan dalam mempromosikan Indonesia di Rusia dan menjadi bagian dari hubungan Indonesia dengan Rusia. Peran dan perhatian KBRI Moskow sangat besar terhadap mahasiswa dan Permira.
"Para mahasiswa saling membantu satu sama lainnya, seperti pada masa pandemi Covid-19 ini dengan dibentuknya Satgas Covid-19," kata Teguh.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Read more