RUTENG - Mendapatkan air bersih, bukanlah perkara mudah bagi Flori, warga Kampung Gumbang, Desa Riung, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai.
Setiap hari ia mesti jalan kaki menuju sumber air.
“Setiap hari (saya) ke sini,” katanya kepada media ini, Jumat (27/11/2020), saat ditemui di sumber air itu, yang jaraknya satu kilometer dari kampungnya.
“Setiap hari kami jalan kaki pikul jerigen air,” lanjut bapak berusia 54 tahun tersebut.
Ia dan warga lain di Kampung Gumbang tidak punya pilihan lain, karena itu satu-satunya sumber air di wilayahnya.
“Sumber air yang bersih untuk minum dan masak hanya ini,” kata Flori.
Menurutnya, ada 2 kampung di desa itu yang mengambil air dari sumber itu.
Flori berharap, pemerintah bisa menyalurkan air itu, yang debitnya cukup besar, hingga ke kampung mereka.
“Kami sudah terlalu lama sengsara,” katanya.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Belasius (38), warga tetangga kampung Flori.
Menurut Belasius, negara mestinya hadir di tengah kesulitan warga.
“Kami berharap pemerintah bisa bantu bangun pipa air menuju kampung kami,” pintanya.
Menanggapi keluhan warga Kampung Gumbang, Desa Riung, Camat Cibal, Hendrik Makanoning melalui sambungan telepon pada, Sabtu (28/11/2020) malam, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan survei mata air di sekitar Kampung Gumbang.
Berdasarkan hasil survei jelas Hendrik, hanya ada satu mata air di sekitar kampung tersebut. Itu pun lanjutnya untuk sementara tidak bisa memenuhi permintaan masyarakat Gumbang untuk dialirkan ke Kampung Gumbang.
" Untuk sementara belum bisa Pak, di Gumbang itu mata airnya berada di sebelah bawah kampung, Kampung Gumbang itu kan di bukit pak sementara sumber mata air itu berada di tempat yang rendah," Jelasnya kepada media ini.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan untuk mengatasi masalah air minum di kampung gumbang tersebut solusinya dengan membangun sumur bor.
"Solusinya cuma satu pak, hanya sumur bor," tutupnya.
Kontributor: Engkos Pahing.
Read more