Tekad Anak Muda NU Bangkitkan UMKM di Tengah Pandemi COVID-19

BroTechno - ID
Tekad Anak Muda NU Bangkitkan UMKM di Tengah Pandemi COVID-19
Ilustrasi UMKM. Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO

Pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) butuh sinergi banyak pihak. Tak sekadar mengandalkan pemerintah semata, melainkan menggandeng banyak jejaring organisasi berbasis kemasyarakatan.

Tujuannya tak lain sebagai ikhtiar membangun kekuatan UMKM di era 4.0 dan disrupsi teknologi informasi.

Hal tersebut yang kini tengah dilakukan tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Addin Jauharuddin. Misinya membangkitkan UMKM di Indonesia kini mulai membuahkan hasil.

Lawatannya ke-34 provinsi dalam beberapa bulan terakhir, dengan memberikan pelatihan kepada 34 ribu UMKM Ansor 'khatam' sudah.

"Alhamdulilah, hari ini (10/12) penutupan di Manado. Pelatihan kami sudah menjangkau seluruh provinsi di Tanah Air," ujar Addin melalui keterangan tertulisnya, Jumat (12/10).

Memiliki latar manajemen dan ekonomi yang kuat membuatnya paham soal problematika UMKM. Terlebih di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang.

Addin yang tengah menempuh studi di Universitas Brawijaya itu memaparkan, di tengah situasi pagebluk seperti saat ini, penting untuk terus menghidupkan asa alias optimisme kepada publik. Menelurkan berbagai terobosan dan kreasi demi mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

"Caranya dimulai dengan menggerakkan ekosistem UMKM. Kami mulai dengan teman-teman GP Ansor di daerah-daerah," lanjut pria yang juga Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPP GP Ansor ini.

Tekad Anak Muda NU Bangkitkan UMKM di Tengah Pandemi COVID-19 (1)
Wakil Ketua Bidang Ekonomi Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharuddin. saat memberikan arahan pada kegiatan pelatihan pendampingan UMKM di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (10/12). Foto: Dok. Istimewa

Dalam konteks pelatihan yang dijalankannya, Addin mengistilahkan sahabat-sahabat Ansor yang menjadi sasaran pemberdayaan programnya, merupakan model 'Creativity and Innovation Hub' dari kepentingan besar agenda pembangunan ekonomi NU dan masyarakat.

"Dalam situasi pandemi yang berkepanjangan, Ansor memandu dan menjadi menjadi penggerak agar berbagai UMKM. Output-nya adalah bagaimana para pelaku UMKM ini naik kelas. Itu yang sedang kami masifkan," ungkap Addin.

Dia lantas menukil bagaimana komitmen NU begitu sangat memperhatikan pemberdayaan ekonomi umat. Menurut Addin, para pendiri NU sudah meletakkan pondasi yang amat kuat terkait menggerakkan roda ekonomi UMKM.

"Implementasinya ada pada semangat 'Nahdlatut Tujjar' 1918. Penerjemahannya sekarang adalah bagaimana kita mampu membangun jejaring usaha ritel dan distribusi nasional. Ini bagian dari amanah para pendiri NU," jelas Addin.

Tekad Anak Muda NU Bangkitkan UMKM di Tengah Pandemi COVID-19 (2)
Gerakan Pemuda (GP) Ansor menggelar pelatihan pendampingan UMKM di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (10/12). Foto: Dok. Istimewa

Itu pula yang kemudian melatar belakangi dirinya menggandeng BNI sebagai mitra strategis dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM Ansor. Menurut Addin, kolaborasinya bersama bank pelat merah tersebut untuk memperkuat kapasitas dan transformasi SDM di bidang ekonomi.

"Termasuk mengembangkan bisnis UMKM yang terintegrasi, ekosistem, agile, adaptif serta membangun jejaring dan kolaborasi bisnis untuk menciptakan keunggulan komparatif," kata Addin.

Adapun program-program yang sukses direalisasikan antara lain keagenan BNI 46 sampai pelosok desa dan kelurahan, pembiayaan usaha melalui skema KUR dan Non-KUR, pembangunan 1.000 lokasi pertashop dengan pembiayaan KUR BNI dan berkolaborasi dengan Pertamina.

Kolaborasi Ansor-BNI juga sukses meng-upgrade skill para pelaku UMKM melalui pelatihan berbasis digitalisasi UMKM, pengembangan ekspor produk UMKM, pendampingan dan pelatihan sertifikasi halal produk UMKM untuk 34.000 UMKM Ansor, dan penguatan rantai pasok UMKM Ansor.

Addin lantas menjelaskan roadmap pengembangan UMKM Ansor ke depan. Di antaranya soal pentingnya pengembangan data UMKM berbasis 'Big Data'. Menurutnya, hal itu sangat urgent dilakukan sebagai bagian dari konsekuensi logis perkembangan teknologi yang sedemikian cepat.

"Big Data dan UMKM tidak bisa dilepaskan. Era 4.0 harus menjadi lompatan besar bagi para pelaku UMKM sebagai transformasi digital sebagai backbone bisnis dan integrasi ekosistem bisnis," pungkasnya.



Read more
LihatTutupKomentar