Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bandung, menggelar musyawarah ranting serentak yang dilakukan di 31 kecamatan secara virtual Minggu (19/12).
Pada musyawarah ranting ini, DPC PKB Kabupaten Bandung mendukung Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PKB Abdul Muhaimin Iskandar menjadi capres 2024.
Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal yang juga sedang melaksanakan reses sebagai anggota DPR RI, turut hadir dalam kegiatan tersebut.
"Mewakili Gus Muhaimin kami sampaikan salam kepada seluruh ranting Partai Kebangkitan Bangsa se-Kabupaten Bandung. Tetap semangat untuk menjadi kader ideologis, kader perjuangan," kata Cucun.
Di kesempatan ini, Cucun juga mengatakan bahwa kader PKB dalam tingkat ranting harus melek digitalisasi. Sehingga, lanjut dia, eksistensi partai diketahui oleh masyarakat.
"Rumusnya sederhana, sepuluh rumah ke kanan dan sepuluh rumah ke kiri, harus mengetahui bahwa kita ini kader PKB sehingga kerja-kerja ideologis tersebut dapat diketahui. Jangan lupa juga, media sosial harus dijalankan. Baik Facebook, Instagram maupun Twitter kalau perlu aplikasi lain," ujarnya.
Sementara Ketua DPC PKB Kab Bandung Dadang Supriatna dalam sambutannya menyebut sangat jarang ada partai yang melaksanakan musyawarah tingkat ranting.
"Kegiatan Musran ini jarang dilakukan oleh partai lain. Dan, Alhamdulillah se-Kabupaten Bandung kader kita mencapai 42.650 terdiri dari 1 kader RW yang membawahi 10 pengurus Anak Ranting, sungguh capaian yang luar biasa untuk mengejar target kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebanyak 12 kursi, 2 kursi DPRD provinsi dan 2 kursi untuk DPR RI," ucap Dadang.
Dadang mengatakan bahwa kader pengurus ranting yang kali melaksanakan Musran harus mengawal program Bupati Bandung yang akan turun ke masyarakat.
"Kader ranting harus mengawal data Ustaz maupun Ustazah untuk program guru ngaji baik di tingkat RT, RW dan desa se kabupaten Bandung. Alhamdulillah, kemarin program guru ngaji ini tahap awal sudah ditransfer ke rekening masing-masing oleh pemerintah daerah," ujarnya.
Read more