Wall Street Melesat, Jumlah Tenaga Kerja di AS Melambat

BroTechno - ID
Wall Street Melesat, Jumlah Tenaga Kerja di AS Melambat
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP

Indeks utama Wall Street melesat pada penutupan perdagangan pekan lalu. Dow dan S&P 500 bahkan mencapai rekor penutupan tertinggi setelah data pekerjaan AS melambat dan meredakan kekhawatiran atas prospek kenaikan suku bunga.

Melansir Reuters, Senin (9/5), Dow naik 229,23 poin atau 0,66 persen menjadi 34.777,76, indeks S&P 500 naik 30,98 poin atau 0,74 persen menjadi 4.232,6 dan Nasdaq bertambah 119,40 poin atau 0,88 persen menjadi 13.752,24.

Dalam sepekan, Dow naik 2,7 persen, persentase kenaikan mingguan terbesar sejak Maret. S&P 500 naik 1,2 persen, sementara Nasdaq turun 1,5 persen.

Data jumlah tenaga kerja baru di AS melambat selama April. Namun, laporan ini berhasil meredam kekhawatiran terhadap kenaikan inflasi dan suku bunga AS, yang dikhawatirkan beberapa investor akan merugikan perusahaan.

Saham Microsoft Corp dan Apple Inc naik masing-masing sebesar 1,1 persen dan 0,5 persen, memberikan dorongan terbesar pada kenaikan S&P 500 dan Nasdaq.

Laporan kinerja emiten yang menggembirakan selama kuartal I 2021 membuat pendapatan S&P 500 meningkat 50,4 persen, menjadi tingkat pertumbuhan tertinggi sejak kuartal pertama 2010, menurut data Refinitiv.

Perusahaan pembayaran Square Inc naik 4,2 persen setelah melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. Lonjakan permintaan Bitcoin memicu kenaikan transaksi uang kripto pada aplikasi tersebut.

Pembuat perangkat streaming, Roku Inc, melonjak 11,5 persen setelah pendapatan di kuartal pertama menggembirakan. Saham Expedia Group Inc naik 5,2 persen karena analis menaikkan target harga saham.

Volume di bursa AS adalah 10,23 miliar saham, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 10,11 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.



Read more
LihatTutupKomentar