Saran Din Soal Bipang Ambawang: Jokowi Minta Maaf, Umat Islam Memberi Maaf

BroTechno - ID
Saran Din Soal Bipang Ambawang: Jokowi Minta Maaf, Umat Islam Memberi Maaf
Muasal Presiden Jokowi pidato menyebut Bipang Ambawang sebagai kuliner Lebaran. Foto: Youtube/Kementerian Perdagangan

Pernyataan Presiden Jokowi soal bipang ambawang juga mencuri perhatian Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin. Menurut Din, menyudahi polemik, sebaiknya Jokowi meminta maaf.

Sebaliknya, umat islam yang merasa tersinggung dengan pernyataan tersebut agar memberi maaf.

"Presiden Joko Widodo meminta maaf dan umat Islam memberi maaf. Ucapan Presiden tersebut memang dirasakan sebagai 'hadiah lebaran yang pahit', namun bagi umat Islam pesan Ramadhan imsak harus dapat mengalahkan perasaan pahit itu," kata Din, Rabu (12/5)

Din yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu berpesan kepada para pembantu Presiden untuk tidak perlu memberi jawaban apolegetik (mencoba membela).

"Karena tidak dapat diterima akal sehat dan hanya akan menambah ketakpercayaan rakyat," tutur Din.

Saran Din Soal Bipang Ambawang: Jokowi Minta Maaf, Umat Islam Memberi Maaf (1)
Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin. Foto: Dok. Din Syamsuddin

Lebih lanjut, kepada pemerintah, Din meminta agar lebih berhati-hati memberi pernyataan terutama yang dapat menyinggung perasaan umat beragama.

Termasuk dalam hal ini, Din menekankan, pemerintah agar arif dan bijaksana dalam menerapkan kebijakan yang berhubungan dengan keberagamaan rakyat seperti SKB Tiga Menteri tentang Seragam Sekolah yang menghilangkan budaya keagamaan umat namun akhirnya dibatalkan oleh Mahkamah Agung, atau pengaturan mudik yang berdimensi 'festival budaya keagamaan' kuat.

"Semuanya harus diterapkan secara berkeadilan. Jangan kerumunan keagamaan dilarang tapi kerumunan bisnis dan wisata dibolehkan," urai Din.

"Dalam suasana demikian dan dalam rangka Idul Fitri baik kiranya diadakan Silaturahmi Kebangsaan. Tentu syaratnya silaturahmi dimaksud berlangsung dalam "

'dialog dialogis', yakni dialog yang bertumpu pada ketulusan, kesetaraan, keterbukaan untuk penyelesaian masalah," pungkas Din.

Berikut pernyataan Jokowi yang viral itu, dalam konteks idul fitri, Jokowi menyertakan Bipang Ambawang dengan Gudek Jogja, Pempek Palembang dan sebagainya. Padahal, Bipang Ambawang adalah babi panggang yang notabene haram bagi umat islam.

"Sebentar lagi Lebaran. Namun karena masih dalam suasana pandemi, pemerintah melarang mudik untuk keselamatan kita bersama. Nah, untuk Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Yogya, bandeng Semarang, siomay Bandung, pempek Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," demikian penggalan video pidato Jokowi yang membuat heboh media sosial pada Sabtu (8/5).



Read more
LihatTutupKomentar