Rachmat Gobel Dorong Peningkatan Kerja Sama Ekonomi RI dengan Uzbekistan

BroTechno - ID
Rachmat Gobel Dorong Peningkatan Kerja Sama Ekonomi RI dengan Uzbekistan
Rachmat Gobel lakukan kunjungan kerja Uzbekistan. Foto: Dok. Pribadi

Uzbekistan memiliki daya tarik tersendiri buat Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel. Ada peluang kerja sama ekonomi yang lebih baik antara Indonesia dengan negara yang berpenduduk mayoritas muslim dan bekas koloni Uni Soviet ini. Apalagi saat ini neraca perdagangan antara Indonesia dengan Uzbekistan masih minus.

Karena itu, Rachmat Gobel yang menjadi koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) ini memimpin delegasi DPR melakukan muhibah ke negeri yang dikenal sebagai Negeri Para Imam ini. Kunjungan dinas ini dilakukan selama 3 hari di ibukota Uzbekistan, Tashkent dan juga kota Samarkand. Rachmat Gobel dan para anggota DPR memiliki agenda cukup padat.

Rachmat Gobel dan rombongan tiba di Bandara Internasional Tashkent sekitar pukul 19.00 waktu setempat, Minggu (16/5). Dari bandara, Rachmat Gobel yang didampingi Dubes RI untuk Uzbekistan dan Kyrgysztan, Sunaryo Kartadinata langsung menuju kantor Wakil Perdana Menteri/Menteri Pariwisata dan Olahraga Uzbekistan, Abduhakimov Aziz Abdukakharovich. Rachmat Gobel bertemu Abduhakimov Aziz selama sekitar 1 jam dari pukul 20.00 - 21.00 membahas peluang-peluang kerja sama kedua negara.

Rachmat Gobel Dorong Peningkatan Kerja Sama Ekonomi RI dengan Uzbekistan (1)
Rachmat Gobel lakukan kunjungan kerja Uzbekistan. Foto: Dok. Pribadi

Selanjutnya, pada hari Senin (17/5), Rachmat Gobel dan delegasi secara berturut-turut akan bertemu Ketua Senat Oliy Majlis Parlemen Uzbekistan Tanzila Kamalovna Narbayeva, Ketua Dewan Legislatif Oliy Majlis Parlemen Uzbekistan Ismailov Nurdinjon, dan Wakil Perdana Menteri/Menteri Investasi dan Perdagangan Luar Negeri Uzbekistan Umurzakov Sardor Uktamovich. Hari Selasa (18/5) delegasi DPR secara berturut-turut akan bertemu Ketua Dewan Pimpinan Uzkimyosanoat Mirzamakhmudov Jarubek Tursunpulatovich, Direktur Uzkimyoimpex Timur Rasulovich Mukhamedjanov, dan pimpinan Dekhanabad Potash Factory Kurbonov Oybek Abdusattorovic. Hari Rabu (19/5), delegasi DPR akan menuju Samarkand untuk melihat sentra industri usaha kecil menengah (UKM) dan berkunjung ke situs bersejarah. Pada Rabu malam, delegasi bertolak pulang ke Indonesia.

Rachmat Gobel, yang baru terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPR periode 2019 - 2024 melalui Parta Nasional Demokrat (Nasdem) ini menginginkan kunjungan muhibah yang memang sudah menjadi agenda DPR sejak lama ini bisa menghasilkan sesuatu yang konkret. “Karena itu, momentum. kunjungan ini kita manfaatkan sebaik-baiknya,” kata Rachmat saat transit di Bandara Internasional Istanbul, sebelum melanjutkan penerbangan ke Tashkent, Minggu (16/5).

Bagi Rachmat Gobel, tugas DPR tidak hanya selalu melakukan pengawasan, tapi juga ikut mendorong agar kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara lain bisa berlangsung lebih baik.

“Jadi, tujuan kita ke Uzbekistan adalah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, apalagi saat ini neraca perdagangan kita masih negatif,” kata mantan Menteri Perdagangan ini.

Salah satu informasi yang ia dapat adalah salah satu bahan baku utama pupuk yang selama ini dibutuhkan Indonesia, potasium chlorat, diproduksi Uzbekistan. Perlu bagi Indonesia untuk mencari lebih banyak alternatif produsen bahan baku pupuk ini ke negara-negara lain, termasuk Uzbekistan.

“Ke depan kita bisa ambil bahan ini dari Uzbekistan, atau kita mengundang Uzbekistan untuk investasi di Indonesia,” kata Rachmat.

Rachmat Gobel Dorong Peningkatan Kerja Sama Ekonomi RI dengan Uzbekistan (2)
Rachmat Gobel lakukan kunjungan kerja Uzbekistan. Foto: Dok. Pribadi

Selain bahan baku pupuk, Rachmat Gobel juga mendengar informasi Uzbekistan membutuhkan buah-buah tropis, seperti pisang, buah naga, alpukat, dan kopi untuk konsumsi warganya maupun untuk mendukung industrinya. “Karena itu, saya mau mendorong agar ada sister city antara kota di Uzbekistan dengan daerah-daerah di Indonesia penghasil buah-buah tropis ini,” kata dia.

Dia mencontohkan Kabupaten Lumajang yang merupakan daerah penghasil pisang di Jawa Timur bisa dicarikan daerah di Uzbekistan untuk dijadikan sister city. “Daerah dan kota-kota lain penghasil buah naga dan kopi, bisa juga melakukan hal yang sama,” ujar dia.

Hal lain yang juga akan dibahas adalah kerjasama dalam bidang pariwisata. “Wakil Perdana Menteri Uzbekistan yang merangkap Menteri Pariwisata meminta waktu untuk bertemu,” ujar dia.

Dalam kunjungan muhibah ini, Rachmat Gobel didampingi para anggota DPR, antara lain Sugeng Suparwoto (ketua Komisi VII/Fraksi Nasdem), Supratman Andi Agtas (Ketua Badan Legislasi/Fraksi Gerindra), Willy Aditya (Wakil Ketua Badan Legislasi/Fraksi Nasdem), Achmad Baidowi (wakil Ketua Badan Legislasi/Fraksi PPP), Heri Gunawan (Fraksi Gerindra), Muhammad Syafrudin (anggota Komisi IV/Fraksi PAN), dan Taufik Basari (anggota Komisi III/Fraksi Nasdem).

Ikut dalam muhibah ini wakil dari pemerintah, yaitu Muhamad Khayam (Dirjen Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian) dan Heryono Hadi Prasetyo (Kepala Balai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Kementerian Perdagangan. Hadir juga Dirut PT Pupuk Kaltim Rahmat Pribadi.

Sebelum melakukan kunjungan muhibah ke Uzbekistan, Rachmat Gobel telah memimpin perjalanan delegasi DPR melakukan muhibah ke Jepang dan Turki. Muhibah ke Jepang dilakukan sebelum terjadi pandemi COVID-19, sedangkan kunjungan ke Turki dilakukan beberapa bulan lalu. Di dua negara itu, Rachmat Gobel bertemu dengan para pejabat pemerintahan membahas peningkatan kerja sama ekonomi.

Rachmat Gobel menginginkan ada tindak lanjut dari muhibah ini, sehingga menjadi hasil yang konkret. Seperti saat kunjungan ke Jepang, Rachmat Gobel membahas mengenai peningkatan kerja sama bidang pertanian, peternakan dan perkebunan. Jepang sangat maju dalam mengembangkan pertanian, perkebunan dan peternakan.

“Kita coba link-an dengan pertanian di kita. Harusnya tidak ada alasan impor kalau pertanian kita kelola dengan benar,” kata mantan Utusan Khusus Presiden Jokowi untuk negara Jepang ini.



Read more
LihatTutupKomentar