Pola Hidup Sehat Usai Lebaran

BroTechno - ID
Pola Hidup Sehat Usai Lebaran
Ilustrasi hidangan lebaran. Foto: Shutterstock

Ramadhan telah berlalu dan kita dipertemukan dengan lebaran, momen yang indah walau di masa pandemi COVID-19 namun tradisi bersilaturahmi dengan keluarga, tetangga, dan handai tolan masih bisa bertemu tentunya dengan protokol kesehatan dengan tradisi ngupat atau beraneka macam makanan yang sudah disiapkan.

Seolah menjadi ajang balas dendam setelah sebulan berpuasa, justru pola makanan di saat lebaran menjadi tidak teratur. Sudah pasti ketika lebaran atau hari raya tiba aneka macam makanan enak dan lezat pasti tersedia, baik di rumah maupun tempat yang dikunjungi untuk silaturahmi.

Walakin, ada yang diabaikan karena yang disuguhkan adalah berbagai makanan yang enak-enak namun banyak mengandung santan dan lemak. Tentunya makanan tersebut bisa menjadi tidak sehat bagi tubuh kita karena akan memicu berbagai penyakit, kita pun terlena karena momen lebaran dijadikan alasan untuk menyantap sembarangan makanan tanpa memperhatikan nutrisinya.

Senyatanya menjaga kesehatan tubuh usai lebaran menjadi penting dan harus dilakukan, pastikan setelah berlebaran kita kembali memiliki rutinitas dan aktivitas dengan pola hidup normal karena yang dilakukan ketika berpuasa akan cukup berbeda dengan setelah lebaran.

Pola Hidup Sehat Usai Lebaran (1)
Ilustrasi kupat lebaran,, foto: thinkstock yullang11

Pastikan kita bisa melakukan pola hidup sehat, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatur pola hidup sehat usai lebaran seperti;

  1. Menjaga Pola Tidur. Selama ramadhan kita terbiasa selepas salat Isya dan tarawih kita terkadang suka ngobrol berbincang bahan juga suka begadang sampai sahur tiba, selepas subuh baru lah tidur. Tidur yang baik dan sehat sebagaimana tidur sehat Baginda Rasulullah yaitu anjuran untuk istirahat setelah salat Isya, Rasulullah Saw tidur pada awal malam sekitar jam 9 malam dan bangun sekitar jam 2 pagi dini hari (kurang lebih 5 jam tidur). Jadi, sebaiknya menyegerakan tidur jika tidak ada kepentingan lain. Dikaji dari segi kesehatan, waktu malam sebagai ekskresi hati dalam menetralkan racun, sehingga perlu keadaan yang tenang. Apabila begadang, maka sekresi ini tak berjalan lancar sebagaimana mestinya. Sehingga dalam kurun waktu panjang, bisa menyebabkan penyakit kanker hati.

  2. Melakukan Salat Malam. Kebiasaan bangun malam untuk sahur di sepertiga malam setelah lebaran bisa diganti dengan melaksanakan salat tahajud. Keutamaan salat tahajud ini diperkuat oleh sabda Rasulullah pada HR. Muttafaqun’alaih yang berbunyi: “Apabila ia terbangun dan menyebut nama Allah, terurailah satu simpul. Lalu apabila ia berwudu, terurailah satu simpul lagi. Kemudian apabila ia salat, terurailah simpul yang terakhir. Maka ia di pagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya.”

  3. Menjaga Pola Makan dan Minum. Usai lebaran kita harus dibiasakan makan dengan porsi yang terlalu besar atau berlebih sebagai balas dendam setelah satu bulan berpuasa. Usahakan makan dengan porsi yang sedang saja, seperti porsi setiap hari kita biasa makan. Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang segar, memperbanyak minum air putih, mengurangi gula-gula atau pemanis buatan,mengurangi mengkonsumsi garam atau ikan asin, dan mengkonsumsi gandum.

  4. Rajin Berolah Raga Teratur. Setelah pola malas dan sedikit beraktivitas saat lebaran karena gagal ‘Move 0n’ bahkan 'MAGER" maka sebaiknya lakukan kembali olah raga secara rutin, minimal seminggu tiga kali. Karena tubuh kita sudah sebulan lebih beristirahat dengan sedikit atau tanpa berolahraga, kita bisa memulainya dengan melakukan olahraga dengan intensitas yang ringan terlebih dulu. Kemudian, dengan sejalannya olahraga ringan yang rutin di lakukan, setelah itu kita bisa beralih ke olahraga dengan intensitas tinggi.

  5. Melakukan Puasa Sunnah. Puasa terbukti menyehatkan, begitu pun puasa sunnah Senin Kamis. Pasalnya , puasa Senin Kamis tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tapi juga manfaat kesehatan bagi orang yang melakukannya. Beberapa kajian pausa Senin Kamis memiliki manfaat ; menurunkan berat badan, meningkatkan fungsi otak, menurunkan risiko kanker, melindungi organ jantung, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menekan proses peradangan, menurunkan risiko diabetes, dan mencegah penyakit Alzheimer.

Alhasil, dari beberapa hasil penelitian membuktikan jika kita mampu mengombinasikannya dengan konsisten dan continue maka akan menjadi penerapan gaya hidup aktif dan sehat, yakin saja kita akan dapat merasakan manfaatnya dengan lebih optimal.

**Asep Totoh - Dosen Ma'soem University, Kepala HRD Yayasan Pendidikan Bakti Nusantara 666 Cileunyi Bandung.



Read more
LihatTutupKomentar