Ngidam Makanan Manis, Benarkah Tanda Hamil Anak Perempuan? Ini Kata Dokter!

BroTechno - ID
Ngidam Makanan Manis, Benarkah Tanda Hamil Anak Perempuan? Ini Kata Dokter!
Ilustrasi bayi di dalam kandungan Foto: Shutterstock

Ingin tahu jenis kelamin bayi di dalam kandungan? Bersabarlah sampai usia kehamilan mencapai 16-18 minggu atau 4 bulan ke atas, lalu lakukan pemeriksaan USG.

Sebab meski jenis kelamin bayi sebenarnya telah ditentukan sejak pembuahan, penis dan skrotum bayi laki-laki baru tampak lebih jelas pada usia kehamilan ini, Moms. Sementara pada bayi perempuan, rahim, tuba fallopi dan vagina mulai terbentuk.

Namun rasa penasaran dengan jenis kelamin bayi di dalam kandungan memang wajar. Mungkin setiap ibu hamil, terutama yang masih berada di trimester pertama kehamilannya merasa begitu. Bahkan pasangan, keluarga, teman-teman sampai tetangga pun bisa ikut penasaran dan menebak-nebak berbagai tanda hamil terkait hal ini.

Salah satunya, soal anggapan bahwa bila ibu hamil ngidam makanan yang manis terus menerus, artinya ia mengandung bayi perempuan. Tapi benar enggak, sih?

Benarkah Ngidam Makanan Manis Jadi Tanda Hamil Anak Perempuan

Ngidam Makanan Manis, Benarkah Tanda Hamil Anak Perempuan? Ini Kata Dokter! (1)
Ngidam Makanan Manis Jadi Tanda Hamil Anak Perempuan. Foto: Shutterstock

Sebelumnya perlu kita pahami, ngidam adalah hal yang wajar terjadi saat kehamilan. Tapi hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan mengidam makanan tertentu bisa sebagai tanda hamil anak perempuan atau laki-laki.

Bahkan, dalam dunia medis atau kedokteran pun sebenarnya tak ada istilah ngidam. Apa maksudnya?

"Tiga bulan pertama kehamilan akan terjadi perubahan hormonal yang membuat sesuatu berubah pada ibu hamil. Misalnya saja awalnya suka (makanan) manis, tiba-tiba suka (makanan) asam," kata dr. Boy Abidin, SpOG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dalam salah satu video di kanal YouTube pribadinya.

"Misalnya ibu (hamil) ngidam ingin makan daging-dagingan, pengin (makan) steak, pengin ini-itu, itu kemungkinan tubuh dia (ibu hamil) itu memerlukan protein yang jauh lebih tinggi," tuturnya.



Read more
LihatTutupKomentar