Penanganan vaksin corona di Indonesia masih terus berlangsung hingga saat ini. Pemerintah juga terus mensosialisasikan larangan mudik demi mencegah penyebaran COVID-19.
Kabar baiknya, Indonesia kembali mendapatkan vaksin corona dari Sinovac dan Sinopharm. Diharapkan dengan tambahan vaksin ini, program vaksinasi dapat terus dikebut sehingga target herd immunity atau kekebalan kelompok bisa segera tercapai.
Berikut kabar baik corona yang telah kumparan rangkum:
Vaksin Sinopharm Hasilkan Imunogenisitas 99,52% bagi Orang Dewasa, Lansia 100%
Vaksin corona Sinopharm pabrikan China telah mendapatkan emergency use authorization (EUA) atau izin darurat dari BPOM dengan efikasi yang cukup tinggi, yaitu 78 persen.
Selain efikasi, imunogenisitas Sinopharm juga tercatat tinggi. Yaitu 99,52 persen pada orang dewasa dan 100 persen pada lansia.
Kedatangan Sinovac dan Sinopharm, Total Suplai Vaksin di RI 74 Juta Dosis
Indonesia kedatangan vaksin corona tahap 10 pada Jumat (30/4) siang. Terdapat 6 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku/bulk dan 482.400 dosis vaksin Sinopharm dari China dalam bentuk jadi/vial.
Menkominfo Johnny G Plate mengungkapkan, total Indonesia sudah menerima sebanyak 74 juta dosis vaksin corona.
"Dengan kedatangan vaksin tahap 10 ini, maka kita sudah menerima 65.500.000 dosis vaksin dalam bentuk bahan baku/bulk dari Sinovac dan 8.448.000 dosis vaksin dalam bentuk dalam bentuk jadi atau finish product dari Sinovac, Sinopharm, dan GAVI Covax yaitu vaksin AstraZeneca," kata Johnny.
Siap Dipakai di RI, Harga Vaksin Sinopharm Diperkirakan Rp 2,16 Juta Per 2 Dosis
482.400 dosis vaksin Sinopharm siap pakai sudah tiba di Indonesia dan telah mendapatkan EUA dari BPOM. Sebagaimana diketahui, vaksin ini akan dipakai dalam program vaksinasi gotong royong atau vaksinasi mandiri.
Dalam vaksinasi gotong royong, perusahaan bisa membeli vaksin Sinopharm melalui koordinasi dengan Kadin. Setelah itu mereka baru memberikannya kepada karyawan dan keluarganya secara gratis.
Harga vaksin corona yang sedang dikembangkan Sinopharm Group, jauh lebih mahal dari yang dibuat Sinovac ataupun vaksin pabrikan China lainnya.
Chairman Sinopharm, Liu Jingzhen, mengatakan harga vaksin buatannya kelak diprediksi tak lebih dari 1.000 yuan atau sekitar Rp 2,16 juta untuk dua kali suntikan.
GeNose Siap Distandardisasi BSN Agar Kualitas Produk Terjamin
Alat deteksi COVID-19 buatan UGM, GeNose, akan distandardisasi Badan Standardisasi Nasional (BSN). Hal ini untuk memastikan setiap produk GeNose yang keluar ke pasaran memiliki kualitas terbaik.
Kepala BSN, Kukuh S Achmad, menjelaskan standardisasi bertujuan untuk melindungi masyarakat sebagai konsumen. Selain itu, standardisasi adalah langkah meningkatkan daya saing suatu produk.
"Tujuannya adalah dua kata kunci. Pertama perlindungan kepada masyarakat dari aspek kesehatan, keamanan, keselamatan, dan pelestarian fungsi lingkungan," ujar Kukuh.
"Kedua adalah untuk meningkatkan daya saing nasional, baik pasar domestik atau global," katanya.
Read more