Busyro soal Disebut Ngabalin Berotak Sungsang: Apa Ada Manfaatnya Respons Dia?

BroTechno - ID
Busyro soal Disebut Ngabalin Berotak Sungsang: Apa Ada Manfaatnya Respons Dia?
Mantan Ketua KPK, Busyro Muqoddas. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Penonaktifan 75 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) mengundang sejumlah kritikan. Bahkan menurut eks pimpinan KPK, Busyro Muqoddas, penonaktifan tersebut tak bisa lepas dari peran Presiden Jokowi. Sehingga Busyro mengingatkan bahwa KPK tumbang di era Jokowi.

Namun Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, kesal dengan pernyataan Busyro tersebut. Ngabalin menyebut otak Busyro Muqoddas sungsang karena menyalahkan Jokowi soal nasib Novel Baswedan dkk yang dinonaktifkan usai tak lolos TWK.

Walau disebut berotak sungsang, Busyro enggan membalas Ngabalin secara emosional.

"Hehehe. Apa ada ya manfaatnya saya ngerespon dia (Ngabalin)?Biarlah dia tetap menikmati posisinya di Istana bersama yang sejenis," ujar Busyro kepada wartawan, Sabtu (15/5).

Busyro soal Disebut Ngabalin Berotak Sungsang: Apa Ada Manfaatnya Respons Dia? (1)
Ali Mochtar Ngabalin. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Busyro menyatakan bakal terus berjuang membela 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan tersebut bersama para pegiat antikorupsi lain.

"Saya akan tetap berkhidmat membersamai 75 pegawai KPK yang didzalimi itu bersama tokoh, aktivis, dan penggiat masyarakat sipil lainnya," ucapnya.

Ia menilai para pegawai KPK yang tak lolos TWK sebagai korban kezaliman struktural yang ingin melemahkan pemberantasan korupsi.

"Bermakna luhur mulia untuk menolong rakyat korban kezaliman struktural yang semakin tandus dari kejujuran dan terus dalam kubangan limbah politik tuna adab dan tata krama," kata Busyro.

Sebelumnya Ngabalin menyebut otak Busyro sungsang karena justru menyalahkan Jokowi atas penonaktifan 75 pegawai KPK.

Busyro soal Disebut Ngabalin Berotak Sungsang: Apa Ada Manfaatnya Respons Dia? (2)
Ilustrasi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto: Shutter Stock

"Otak-otak sungsang seperti Busyro Muqoddas ini merugikan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan pendidikan ummat yang kuat dan berwibawa kenapa harus tercemar oleh manusia prejudice seperti ini," kata Ngabalin dikutip dari Instagram resminya.

Ngabalin menyarankan Busyro agar membuat LSM antikorupsi atau masuk parpol jika ingin mengkritik Presiden Jokowi.

"Rasanya Anda tidak cocok menjadi pimpinan Muhammadiyah," kata politikus Golkar itu.



Read more
LihatTutupKomentar