Industri perhotelan menjadi salah satu dari industri pariwisata yang terdampak akibat pandemi COVID-19. Pandemi yang semakin mewabah menjadikan hotel-hotel di seluruh dunia kosong melompong.
Seperti yang dialami oleh hotel di Provinsi Chiang Mai, Thailand. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan, nyaris seluruh hotel di wilayah ini memberikan potongan harga hingga 90 persen.
Presiden Asosiasi Hotel Thailand bagian utara, La-Iad Bungsrithong, mengatakan bahwa turis kebanyakan lebih memilih rekreasi pantai pada bulan Maret. Sehingga para pelaku bisnis hotel mencari cara bagaimana menghadapi situasi tersebut.
Sepanjang tahun 2020, hanya 1.000 hotel yang bertahan buka dengan menawarkan 20 ribu hingga 30 ribu kamar. Sedangkan kapasitas penuh di kota ini mencapai 2 ribu hingga 3 ribu hotel, dengan total 60 ribu kamar.
Dilansir The Bangkok Post, selama bulan Maret, tingkat hunian bahkan anjlok hingga kurang dari tiga persen dan diperkirakan tidak akan naik melebihi 5 persen. Kondisi ini diprediksi akan terus berlangsung selama masa liburan perayaan Songkran.
Dengan adanya pandemi, pelaku bisnis perhotelan harus menemukan cara menghasilkan pendapatan baru. Lebih dari 30 hotel bintang empat dan bintang lima di pusat kota Chiang Mai memilih untuk menyediakan layanan makanan drive thru.
La-lad yang juga manajer umum Rati Lanna Riverside Spa Resort, mengatakan hotelnya menawarkan harga khusus hanya 1.500 baht atau setara dengan Rp 700 ribu per malam. Tarif tersebut turun dari 13 ribu bath atau sekitar Rp 6 juta per malam sebelum pandemi COVID-19.
"Meski distribusi vaksin sudah dimulai secara global, target pasar Chiang Mai seperti China masih belum bisa melakukan outbound trip. Operator harus bergantung pada pasar domestik," kata La-Lad
La-lad juga menyebut operator hotel meminta kantor Otoritas Pariwisata Thailand di Chiang Mai untuk memberi kupon 500 baht atau Rp 234 ribu kepada wisatawan untuk ditukarkan di restoran hotel. Ia juga mengatakan pihak berwenang perlu berbuat lebih banyak untuk mempromosikan perjalanan antar-provinsi, khususnya dari selatan dan timur laut negara itu.
Pada 2019, Chiang Mai menyambut 11 juta wisatawan, dengan 70 persen di antaranya adalah orang Thailand. Sebaliknya, pada 2020 hanya ada satu juta orang. Angka tahun ini diperkirakan sekitar 25 persen dari angka 2019.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).
Read more