Liputan6.com, Jakarta - Hoaks terkait pandemi virus corona covid-19 ternyata tak hanya menjadi masalah di Indonesia. Di Mesir, hoaks meningkat hingga 51,8 persen akibat adanya pandemi tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Pusat Media Kabinet Mesir pada awal pekan ini seperti dilansir Ahram Online. Jumlah hoaks yang beredar tahun lalu melebihi rekor sebelumnya pada tahun 2014.
Pada awal tahun 2020 hoaks yang beredar di Mesir menyasar sektor finansial. Sementara mulai pertengahan Februari hoaks soal kesehatan terutama yang berkaitan dengan pandemi covid-19 mulai mendominasi.
Bahkan untuk mengurangi hoaks soal covid-19, Pemerintah Mesir sampai membuat aturan baru. Mereka akan memenjarakan orang yang menyebarkan hoaks itu dan mendendanya hingga 20 ribu poundmesir atau sekitar Rp. 18 juta.
Hoaks soal covid-19 yang sempat viral di Mesir antara lain vaksinasi covid-19 menggunakan vaksin tuberkolosis dan campak, ada pendonor darah di RS Pemerintah yang terjangkit covid-19, hingga pembakaran jenazah korban covid-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Read more