Liputan6.com, San Fransisco- Sekitar 30 agen dari FBI (Biro Investigasi Federal) pada Desember 2020 lalu dilaporkan melakukan penggerebekan ke markas besar produsen otomotif Ducati di San Fransisco, Amerika Utara.
Penggerebekan yang dilakukan tersebut dilaporan FBI sudah mengantongi surat penggeledahan serta membawa peralatan lengkap. Namun sayang, saat penggerebekan ke kantor Ducati tersebut tidak begitu banyak karyawan yang ada di tempat kejadian perkara.
Hal tersebut disebabkan oleh peraturan work from home yang diterapkan selama masa pandemi. Melansir Rideapart, dalam penggerebekan tersebut hanya terdapat sekitar dua atau tiga karyawan yang saat itu berada di dalam gedung.
Juru bicara FBI, Katherine Zackel, akhirnya angkat bicara terkait kabar tersebut. Ia mengatakan benar bahwa beberapa agennya melakukan penggerebekan di kantor Ducati tersebut.
Kejahatan Keuangan
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa FBI San Fransisco berada di lokasi itu pada 17 Desember 2020, untuk melakukan aktivitas penegakan hukum resmi pengadilan. Sampai pada tanggal hari ini, tidak ada catatan publik yang tersedia. Karena sifatnya masih penyelidikan yang sedang berlangsung, saya tidak dapat berkomentar lebih lanjut untuk saat ini," ujar Katherine Zackel.
Dalam sebuah laporan lainnya, seperti yang diberitakan Asphalt & Rubber, sumber mereka pun mengatakan tidak hanya kantor pusat Ducati yang diserbu oleh FBI.
Sumber tersebut menyebutkan rumah pribadi dari para bos yang bekerja di Ducati juga tak luput dari penggerebekan. Rumor yang beredar, kejadian ini dikarenakan kepolisian mencium adanya praktik kejahatan keuangan perusahaan.
Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Read more