Demonstrasi di Rusia Berujung Bentrok, 3.000 Pendukung Navalny Ditangkap Polisi

BroTechno - ID
Demonstrasi di Rusia Berujung Bentrok, 3.000 Pendukung Navalny Ditangkap Polisi
Alexei Navalny Foto: REUTERS/Maxim Shemetov

Polisi menahan lebih dari 3.000 orang dan melakukan tindakan kekerasan dalam membubarkan demonstrasi yang terjadi di sejumlah lokasi di Rusia, Sabtu (23/1). Para demonstran mengabaikan udara dingin yang ekstrem, turun ke jalan, menuntut pembebasan kritikus kremlin, Alexei Navalny.

Navalny yang merupakan lawan politik Vladimir Putin itu meminta pendukungnya turun ke jalan setelah ia pada akhir pekan lalu ditangkap. Navalny diamankan setibanya di Rusia dari Jerman. Di Jerman, ia sempat koma dan perawatan intensif di Rumah Sakit Charite Berlin, karena diduga diracun Novichok.

Pihak kepolisian Rusia sudah memperingatkan demonstran untuk tidak melakukan demonstrasi. Pihak berwenang mengatakan, turun ke jalan hanya akan menimbulkan risiko penularan virus corona yang juga bisa diikuti konsekuensi pidana karena menghadiri kegiatan yang tak sah.

Demonstrasi di Rusia Berujung Bentrok, 3.000 Pendukung Navalny Ditangkap Polisi (1)
Alexey Navalny. Foto: Maxim Shemetov/Reuters

Akan tetapi, demonstran malah membeludak. Di kondisi suhu di bawah -50 derajat celsius, mereka berkumpul di sejumlah titik di Rusia.

Leonid Volkov, sekutu Navalny, meminta demonstran untuk melakukan hal yang sama akhir pekan depan, untuk mencoba membebaskan Navalny dari apa yang disebutnya sebagai cengkeraman para pembunuh.

Di pusat kota Moskow, diperkirakan 40.000 orang telah berkumpul, melakukan aksi demonstrasi terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Laporan wartawan Reuters, polisi terlihat menahan demonstran secara kasar, memasukkan mereka ke dalam mobil van terdekat.

Demonstrasi di Rusia Berujung Bentrok, 3.000 Pendukung Navalny Ditangkap Polisi (2)
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu saat meninggalkan lokasi Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah, Moskow, Rusia. Foto: Maxim Shemetov. Reuters

Pihak berwenang mengatakan hanya sekitar 4.000 orang yang terlibat dalam aksi demonstrasi tersebut. Sementara kementerian luar negeri Rusia juga mempertanyakan perkiraan jumlah demonstran yang dirilis oleh Reuters yang menyebut berjumlah 40 ribu.

“Kenapa tidak langsung bilang 4 juta?” melalui Telegram resminya ke Reuters.

Sementara, Ivan Zhdanov, yang juga merupakan sekutu Navalny, mengklaim membawa 50.000 orang untuk demonstrasi di ibu kota, berdasarkan lapor media Proekt. Beberapa pengunjuk rasa meneriakkan "Putin adalah pencuri", dan "Aib" dan "Bebaskan Navalny!".



Read more
LihatTutupKomentar