Liputan6.com, Jakarta - Wall Street menguat tipis pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Perdagangan saham pada pekan ini ditutup lebih cepat untuk memperingati Hari Raya Natal.
Mengutip CNBC, Jumat (25/12/2020), Dow Jones Industrial Average naik 70,04 poin atau 0,2 persen menjadi 30.199,87. Sedangkan S&P 500 naik 0,4 persen atau 13,05 poin menjadi 3.703,06. Untuk Nasdaq Composite naik 0,3 persen atau 33,62 poin menjadi 12.804,73.
Saham-saham di sektor teknologi membukukan kinerja terbaik dengan naik 0,8 persen. Sementara untuk energi tertinggal tertekan.
Volume perdagangan pada perdagangan Kamis cukup rendah. Pasar tutup lebih awal pada jam 1 siang dan akan ditutup pada Jumat untuk memperingati Natal.
Saham Alibaba turun lebih dari 13 persen menyusul berita bahwa raksasa e-commerce yang berbasis di China itu menjadi target investigasi antitrust baru oleh pemerintah China.
Investor tengah memantau secara ketat kemajuan peluncuran vaksin. CDC mengatakan lebih dari satu juta suntikan telah diberikan pada hari Rabu, sekitar 19 juta dosis di bawah proyeksi sebelumnya dari pejabat kesehatan masyarakat untuk bulan Desember.
Dengan hanya empat hari perdagangan tersisa di tahun ini, Nasdaq diperkirakan akan menorehkan keuntungan tertinggi. Saat ini, indeks acuan tersebut naik lebih dari 42 persen. Sedangkan Dow Jones dan S&P 500 masing-masing naik 5,8 persen dan 14,6 persen.
Perdagangan Sebelumnya
Bursa Amerika Serikat (AS) sedikit lebih tinggi, menjelang hari perdagangan terakhir di pekan ini, seiring berlangsungnya momen liburan akhir tahun.
Melansir laman CNBC, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 48 poin. Indeks S&P 500 futures naik 0,12 persen, sementara Nasdaq 100 futures naik 0,08 persen.
Indeks S&P 500 sedikit berubah - naik kurang dari 0,1 persen - di menit-menit terakhir perdagangan. Namun, indeks patokan tersebut berhasil menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut.
Sementara Dow naik 114,32 poin atau 0,38 persen, setelah naik lebih dari 270 poin pada satu titik selama sesi.
Indeks Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi, sebelum menghapus kenaikan tersebut dan menutup 0,29 persen lebih rendah.
"Nalam nama-nama saham teknologi yang mendominasi indeks yang membebani SPX, bukan karena pasar melemah," kata Adam Crisafulli dari Vital Knowledge dalam sebuah catatan.
Saham Netflix dan Microsoft termasuk di antara nama-nama perusahaan teknologi yang menurun, masing-masing turun 2,4 persen dan 1,3 persen.
Penurunan terjadi karena investor mengambil untung hingga akhir tahun, dan ketika Presiden Donald Trump memveto RUU pertahanan.
Langkah itu dilakukan setelah Trump menyebut paket bantuan Covid senilai USD 900 miliar dari Kongres, yang terganjal selama berbulan-bulan dalam prosesnya disebut sebuah "aib" yang tidak sesuai.
Presiden mempermasalahkan pembayaran langsung, yang menurutnya harus dinaikkan dari USD 600 menjadi USD 2.000.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Read more