TNI Ingatkan Masyarakat Jangan Terlalu Euforia Daerahnya Masuk Zona Kuning

BroTechno - ID

Liputan6.com, Jakarta Kasrem 083/Bdj Letkol Inf Akhmad Juni Toa mengingatkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dalam menekan angka positif Covid-19.

Menurut dia, virus Covid-19 tak memandang status maupun jabatan seseorang. Karena itu, jangan sampai mengabaikan menjaga jarak, dan mengenakan masker.

"Situasi pandemi tetap jaga jarak, pakai masker karena sekarang lebih terkenal dengan klaster kantor, ada klaster pejabat," kata dia di kantornya, Rabu (2/12/2020).

Juni mengambil contoh Bupati Situbondo Dadang Wigiarto yang meninggal dunia karena virus Covid-19 pada Kamis, 26 November 2020. Menurut dia, sang bupati tertular virus Covid-19 lantaran lengah.

"Bupati saya kemarin sudah meninggal dunia, bupati Situbondo, yang karena itu karena kita lengah, menganggap teman kita aman, menganggap teman kita tidak akan menularkan padahal kita juga berpotensi menularkan kepada orang lain. Tetap jaga protokol Covid-19 di manapun anda berada," papar dia.

Sebelumnya, Juni membeberkan situasi Covid-19 di 12 Kabupaten/Kota yang menjadi tanggung Korem 083/Bdj, saat ini ada dua yang jadi zona merah yaitu di Lumajang dan Situbondo.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Terlalu Euforia

Penyebabnya karena masyarakat dan pemerintah daerah setempat terlalu euforia ketika mengetahui wilayahnya masuk ke dalam zona kuning.

"Tentu saat dilonggarkan PSBB dan bangga terhadap situasi zona kuning, mungkin euforia berlebihan sehingga aktivitas masyarakat diaktifkan kembali, pemerintah aktif kembali dengan program-program mungkin yang lain ," ucap dia

Juni mengatakan, Lumajang dan Situbondo saat ini telah berubah dari zona kuning menjadi zona merah Covid-19.

Menurut dia, pemerintah daerah menjadikan infografis penyebaran Covid-19 sebagai salah satu acuan dalam mengeluarkan kebijakan. Sehingga saat itu, mereka melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Penyebab utamanya adalah euforia yang memang berlebihan melihat infografis yang kuning, atau infografis yang rendah sehingga itu berpengaruh pada rasa aman kita," ujar dia.

Saat ini, Pangdam V Brawijaya memimpin langsung, mengendalikan langsung penyebaran Covid-19. Pangdam pun telah melakukan beberapa langkah untuk mengurangi dampak yang timbul terhadap meningkatnya angka Covid-19 di dua kabupaten itu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:



Read more
LihatTutupKomentar