Telat Bayar Sejak 2019, Listrik AC KONI Pusat Dicabut

BroTechno - ID

Liputan6.com, Jakarta- Persiapan Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) KONI Pusat yang digelar 7 Desember 2020 terganggu. Aliran listrik untuk pending ruangan (AC) di kantor KONI, di Wisma GBK, Jakarta, diputus oleh pihak pengelola Gelora Bung Karno.

Matinya AC di kantor KONI ini bakal mengganggu persiapan Musornaslub KONI Pusat ini yang rencananya digelar secara virtual itu. Aliran listrik AC ini sudah mati sejak Rabu (2/12/2020).

Penyebabnya tak lain karena keterlambatan pembayaran listrik sudah sejak tahun 2019. Besaran tagihan untuk listrik kantor KONI kisaran 30 hingga 40 juta rupiah per bulan.

“Sudah sejak Rabu kemarin, aliran listrik AC di kantor KONI ini diputus sepihak oleh pengelola. Ini membuat kami tidak maksimal dalam bekerja karena ruangan menjadi panas. Padahal kami tengah mempersiapkan berbagai hal untuk kepentingan Munaslub nanti,” kata Ade Lukman, Sekjen KONI Pusat.

Pengelola GBK, memang hanya memutus aliran listrik untuk AC saja. Sementara untuk aliran listrik non-AC masih bisa digunakan. Hanya saja di tengah cuaca Jakarta yang sangat panas akhir-akhir ini membuat kondisi itu tak nyaman.

“Kami bukannya tidak ingin membayar. Namun saat ini kami masih mengalami kesulitan dana karena anggaran pemerintah untuk KONI belum cair. Ini yang membuat kami kesulitan untuk membayar tagihan tersebut,” ungkap Ade.

 

 

Bertanggung Jawab

Ilustrasi mati listrik. (Foto: pexels.com)
Ilustrasi mati listrik. (Foto: pexels.com)

Ade memastikan KONI tidak akan lari dari tanggung jawab tersebut. “Kami pasti akan bayar semua tagihan itu, begitu kami memiliki dana. Hanya saja untuk saat ini kami masih kesulitan,” tutur Ade.

Berbagai cara sudah ditempuh oleh pengurus KONI guna mencari jalan keluar atas kesulitan itu. “Kami sudah mencoba untuk berbicara dengan pihak pengelola Gedung agar kami bisa diberikan keringanan. Namun kami tak menyangka akhirnya mereka ambil keputusan itu (memutuskan aliran listrik AC),” kata ucap Ade.

Sebagai sebuah lembaga nonprofit yang selama ini menjadi pengelola pembinaan olahraga nasional, Ade berharap pihak pengelola Wisma GBK memberikan pertimbangan atas masalah yang tengah mereka hadapi.

Minta Bantuan

“KONI ini bukan lembaga profit, jadi tolong diberikan keringanan. KONI selama ini berjuang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional lewat olahraga, ini semua seharusnya jadi pertimbangan,” kata Ade.

Usaha yang ditempuh KONI agar menghindari pemutusan sebenarnya sudah cukup panjang. Mereka sudah mencoba untuk meminta bantuan Kemenpora bahkan Kantor Kepresidenan. Namun belum juga menemukan jalan keluar.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini



Read more
LihatTutupKomentar