Beberapa perusahaan pengembang vaksin COVID-19 sudah mulai melakukan produksi massal. Mulai dari Sinovac hingga Pfizer.
Kini beberapa negara sudah mulai melakukan vaksinasi setelah mereka menerima kedatangan jutaan dosis vaksin COVID-19.
Meski begitu, masih banyak negara yang belum melakukan vaksinasi. Ada beberapa pertimbangan mulai dari belum adanya izin pengunaan vaksin sampai masih menunggu proses uji klinis tahap III selesai.
Lalu bagaimana dengan sejumlah negara yang sudah melakukan vaksinasi? Termasuk siapa saja mereka yang menjadi orang pertama disuntik vaksin COVID-19?
Berikut kumparan rangkum mereka yang pertama disuntik vaksin corona di sejumlah negara:
Spanyol
Spanyol menjadi salah satu negara di Eropa yang mulai melakukan vaksinasi corona merek Pfizer-BioNTech. Seorang perempuan berusia 96 tahun di panti jompo Los Olmos di Guadalajara menjadi orang pertama yang disuntik.
Perempuan tersebut bernama Araceli Rosario Hidalgo Sanchez. Disiarkan langsung oleh televisi nasional, Sanchez mengaku tidak merasakan apa-apa setelah disuntik vaksin corona.
"Terima kasih, Tuhan. Mari kita lihat apakah kita bisa menghilangkan virus ini," tutur Sanchez seraya tersenyum, lalu berdiri dari kursinya usai disuntik, dan berjalan mengenakan alat bantu.
Beberapa menit kemudian, perawat bernama Monica Tapias menjadi orang kedua di Spanyol yang divaksinasi dan mendesak orang lain untuk melakukan hal yang sama. "Ini membuatku bangga," kata Monica.
Panti Los Olmos dipilih menjadi lokasi pertama lantaran terletak di dekat depot penyimpanan vaksin Pfizer. Sejauh ini, tidak ada kasus corona yang terdeteksi di antara staf atau penghuni panti.
Italia
Italia akhirnya memvaksinasi penduduk tahap pertama di ibu kota Roma. Hampir 10.000 dosis vaksin Pfizer-BioNTech tiba di pangkalan militer Salvo D'Acquisto pada malam Natal dan dikawal ke RS Spallanzani di Roma sejak Sabtu (26/12).
Vaksinasi di Italia pertama kali ditujukan untuk tenaga kesehatan. Vaksin pertama disuntikkan ke perawat berusia 29 tahun di RS Spallanzani, Claudia Aliverini.
"Vaksinasi berjalan baik dan ini menjadi momen bersejarah yang baik," kata Aliverini.
Pemerintah Italia memprioritaskan vaksinasi tahap pertama untuk staf kesehatan serta warga lanjut usia di panti jompo. Untuk lansia, gelombang pertama akan diberikan ke usia 80 tahun ke atas, kemudian usia 60 hingga 70 tahun, dan terakhir, mereka yang menderita penyakit kronis.
Jerman
Jerman memulai vaksinasi pada Sabtu (26/12). Lokasi pertama yakni di panti jompo Halberstadt.
Seorang wanita berusia 101 tahun bernama Edith Kwoizalla, menjadi orang pertama yang menerima vaksin corona Pfizer di Jerman.
Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, mengatakan warga yang tinggal di panti jompo merupakan kalangan prioritas penerima vaksin corona Pfizer. Vaksin ini memang bisa diperuntukkan untuk masyarakat di atas 60 tahun, berbeda dengan vaksin dari Sinovac dan Sinopharm ataupun Moderna.
Inggris
Inggris mulai vaksinasi massal menggunakan vaksin Pfizer. Lansia dan petugas medis menjadi kelompok pertama yang menerima vaksin. Ada 800 ribu dosis vaksin Pfizer yang akan diberikan ke warga Inggris saat vaksinasi tahap satu ini.
Seorang nenek berusia 90 tahun, Margaret Keenen, jadi orang pertama di Inggris yang menerima suntikan vaksin virus corona Pfizer.
Keenan disuntik di sebuah rumah sakit lokal di Coventry pada Selasa (8/12) pukul 06.31 pagi. Penyuntikan dilakukan sepekan sebelum hari jadinya ke-91.
“Saya merasa sangat istimewa dapat menjadi orang pertama yang diberikan vaksinasi COVID-19,” ujar Keenan.
Amerika Serikat
Amerika Serikat memulai tahapan vaksinasi pertama mereka di Long Island Jewish Medical Center di New York City pada (14/12). Jenis vaksin yang digunakan adalah Pfizer.
Seorang perawat yang bekerja di ICU sebuah rumah sakit di New York City, Sandra Lindsay, menjadi warga Amerika Serikat pertama yang disuntik vaksin virus corona.
Setiap harinya Lindsay berurusan dengan pasien positif COVID-19. Setelah menerima vaksin, Lindsey tidak dapat menutupi kegembiraannya. Wanita itu percaya dengan kemanjuran vaksin corona tersebut.
"Saya tidak merasakan perbedaan dengan saat divaksinasi vaksin lain,” ujar Lindsey.
“Saya merasa penuh harapan, lega. Saya merasa kesembuhan akan datang. Saya harap ini akan menjadi penanda dimulainya akhir dari waktu paling menyakitkan dalam sejarah kami,” sambung dia.
“Saya ingin tanamkan pada masyarakat vaksin ini aman,” ucapnya
Read more