Liputan6.com, Palu - Lama tak menampakan diri ke permukaan, buaya berkalung ban yang sempat viral beberapa bulan lalu, kembali menampakkan dirinya di sungai sekitaran Jembatan II, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kemunculan kembali buaya yang populer itu, menjadi tontonan warga yang melintasi jembatan II, Kota Palu. Seperti kebiasaan sebelumnya, kemunculan buaya malang itu, pasti akan terlihat kala ia sedang berjemur untuk sekadar menghangatkan tubuh.
Bahkan tidak biasanya, meski didekati oleh warga yang ingin mengabadikan momen langka ini, buaya tersebut tidak sama sekali terusik dan seakan mau untuk difoto. Reptil dengan ukuran jumbo tersebut terlihat makin sesak dengan ban yang melilit di lehernya.
Salah satu warga Sudin, warga setempat yang sedang melihat buaya itu, mengatakan, biasanya hewan melata itu sangat takut dengan keramaian. Biasanya waktu itu ketika melihat orang dia langsung lari, tetapi sekarang tidak.
"Apakah ini isyarat bahwa ia ingin kalung bang itu dikeluarkan? Ataukah buaya itu makin sesak?" kata Sudin dengan nada bertanya.
Kemunculan Buaya Lain
Sudin mengaku, kerap kali melihat kehadiran buaya lainnya berjemur di bibir sungai itu. Meski begitu, menurutnya, kemunculan buaya-buaya ini tidak mengganggu aktivitas warga sekitar.
"Biasanya yang lain juga muncul, dengan buaya yang berbeda. Tapi tidak mengganggu orang," ujarnya.
Seperti diketahui, beberapa bulan lalu, upaya penyelamatan buaya dari lilitan ban sempat mencuri perhatian publik. BKSDA Sulteng bersama seorang ahli reptil dari Australia, Matt Wright dan pembawa acara televisi Animal Planet, Forrest Galante.
Matt Wright berusaha memancing dengan maksud mengevakuasi buaya berkalung ban itu. Hari pertama usaha itu gagal, hari kedua dan hingga 8 hari dilakukan upaya penyelamatan, hasilnya tetap nihil. Buaya tersebut tidak mau muncul ke permukaan.
Simak juga video pilihan berikut:
Read more