Liputan6.com, Bandung Pemerintah Jawa Barat menyiagakan 11 gedung milik otoritasnya untuk menampung pasien COVID-19. Hal itu dilakukan karena keterisian tempat tidur perawatan pasien Corona di rumah sakit yang ada sudah mencapai 75 persen.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selain gedung pemerintah, terdapat pula asrama dan empat hotel akan digunakan untuk menampung pasien COVID-19. Ridwan Kamil mengatakan nantinya ke 15 lokasi bangunan itu, akan dijadikan ruang isolasi perawatan.
"Maka sesuai prosedur kami sedang menyiapkan ada 11 asrama - asrama yang akan dikelola sebagai ruang isolasi oleh dokter dan tenaga kesehatan. Dan empat hotel, jadi total ada 15 gedung yang kita siapkan, mengantisipasi libur panjang dan Pilkada yang tentunya tidak kita harapkan terjadinya peningkatan," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan daring dari Makodam III Siliwangi, Bandung, Senin, 7 Desember 2020.
Ridwan Kamil mengatakan tingkat keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 ini menjadi satu-satunya indikator paling buruk dalam penanganan pandemi di Jawa Barat. Jika dilihat secara umum hampir seluruh indikator penanganan Covid-19 menunjukan pergerakan ke arah positif.
Ridwan menyebutkan tingkat kematian akibat COVID-19 di Jawa Barat jumlahnya semakin sedikit. Bahkan pernah menyentuh angka sebesar 1,6 persen tingkat kematiannya.
"Kesembuhan masih di atas 80 persen, mudah2 bisa terus kita jaga. RT juga di bawah satu. Yang memburuk hanya tingkat ruang isolasi dari rumah sakit (untuk pasien COVID-19)," kata Ridwan Kamil.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Keterisian RS Capai 75 Persen
Sebelumnya pada akhir bulan November 2020, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pernah menyatakan kapasitas tempat tidur perawatan pasien Covid-19 rumah sakit telah melebihi ambang batas. Batas keterisian tempat tidur itu telah melewati batas persentase yang ditentukan yaitu 65 persen, kini dibesaran 75 persen.
Uu Ruzhanul Ulum menerangkan mayoritas pasien Covid-19 yang memenuhi jatah tempat tidur perawatan di rumah sakit berada di daerah Bogor, Kota Depok dan Kota Bekasi. Uu mengaku untuk daerah lainnya di Jawa Barat dianggap relatif aman tingkat keterisian tempat tidur perawatan ini.
“Sebagai solusinya antara lain adalah penyadaran terhadap masyarakat untuk melaksanakan apa yang diharuskan oleh pemerintah. Karena sehebat apapun program kami, pengetesan terus kemudian sanksi yang tidak memakai masker, tipiring (tindak pidana ringan) dan yang lainnya, sekarang sedang dibuat Perda, kalau masyarakat tidak sadar akan menjaga protokol kesehatan dan pola hidup bersih sehat, ini tidak akan ada artinya,” sebut Uu.
Uu menyebutkan masyarakat dianggap sebagai garda terdepan dalam memutus rangkaian penyebaran COVID-19. Uu mengaku otoritasnya tidak akan lelah dalam upaya menjalankan penanggulangan dan pencegahan pandemi ini.
Sama halnya dengan Pemerintah Kota Bandung yang menyebutkan dalam siaran resminya bahwa kapasitas tempat tidur perawatan pasien COVID-19 hampir penuh. Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah 90,37 persen dari 789 tempat tidur yang disediakan.
“Sisanya tinggal 79 tempat tidur, itu pun sudah masuk daftar tunggu. Saat ini sudah masuk ke situasi yang cukup darurat. Bahwa Bandung ini harus benar-benar konsentrasi. Upayanya lebih maksimal lagi,” ungkap Ema
Infografis
Read more