Meski pandemi virus corona belum berakhir, setidaknya ada sejumlah kabar baik perkembangan penanganan corona.
Mulai dari Bio Farma kantongi izin produksi vaksin corona hingga 1,8 juta dosis vaksin Sinovac siap pakai tiba di Indonesia, Kamis (31/12).
Seperti apa beritanya, berikut rangkumannya:
Dapat Sertifikat CPOB dari BPOM, Bio Farma Kantongi Izin Produksi Vaksin Corona
BPOM memberikan sertifikat perizinan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada BUMN Farmasi, PT Bio Farma, untuk memproduksi obat dan vaksin corona. BPOM memastikan Bio Farma sudah mengantongi izin untuk memulai produksi.
"Hari ini juga kami sudah memberikan sertifikat perizinan cara produksi obat yang baik untuk gedung fasilitas produksi, Gedung 21 di Bio Farma, telah dilakukan inspeksi dan verifikasi untuk tahapan produksi dan jaminan mutunya, dapat kita berikan sertifikat CPOB," kata Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito, dalam konferensi pers virtual, Rabu (30/12).
Penny menegaskan, Gedung 21 Bio Farma resmi menjadi tempat process filling finish product dari bulk vaksin yang akan tiba di Indonesia. Penny berharap rencana produksi 100 juta dosis vaksin yang dilakukan Bio Farma dapat ditingkatkan.
"Gedung 21 ini juga memiliki ruang produksi dengan kapasitas 100 juta vial per tahun dan ruang penyimpanan vaksin. Ke depannya saya kira akan ada perluasan lebih jauh, dari gedung 43, sehingga bisa memperluas lagi kapasitas produksi sampai dengan 250 juta dosis per tahun," kata Penny.
Vaksin Pfizer Tiba Kuartal III 2021, RI Dapat Bantuan Storage Khusus
Dirut Bio Farma Honesti Basyir memastikan Indonesia akan memakai vaksin corona Pfizer. Namun model kerja sama dengan mereka berbeda.
"Jadi memang Pfizer ini sudah masuk list vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi, Model kerja sama yang dilakukan Pfizer, mereka akan meminjamkan storage khusus yang ultra load temperatur itu, ke daerah-daerah yang memang memungkinkan untuk divaksinasi," kata Honesti dalam jumpa pers virtual, Rabu (30/12).
Dalam penyimpanannya Pfizer butuh ruangan bersuhu sampai minus 70 derajat celsius. Untuk itu, daerah yang disasar untuk penggunaan vaksin ini pun dipilih dengan cermat.
"Jadi khusus Pfizer ini memang kita harus efektif, hati-hati untuk memilih lokasi-lokasi. Di mana lokasi itu memang siap untuk dilakukan pemberian Pfizer ini," tutur dia.
Vaksin Pfizer direncanakan tiba pada kuartal III 2021. Jumlahnya sekitar 100 juta dosis.
"Dan tentunya ini merupakan tantangan bagi kami untuk bisa melengkapi kompetensi dan kapasitas kami untuk jenis vaksin yang membutuhkan penanganan khusus," tutupnya.
RI Resmi Dapat Vaksin AstraZeneca dan Novavax, Masing-masing 50 Juta Dosis
Akhirnya, pemerintah mengumumkan telah resmi bekerja sama dengan pabrikan vaksin corona selain dari Sinovac. Hari ini, Indonesia resmi teken kontrak dan mendapatkan vaksin dari AstraZeneca dan Novavax.
"Selain sinovac, hari ini kita juga berhasil mengamankan suplai vaksin AstraZeneca dan Novavax. Masing-masing sebesar 50 juta dosis," kata Menlu Retno Marsudi dalam jumpa pers virtual, Rabu (30/12).
Penandatanganan kontrak dengan kedua belah pihak telah dilakukan sebelum jumpa pers dihelat. Tentu ini menjadi angin segar terkait rencana vaksinasi yang dimulai pada Januari 2021.
Terlihat selain Menlu, ada Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Dirut Bio Farma Honesti Basyir hadir dalam penandatangan tersebut.
"Terkait multilateral, diplomasi terus kerja koordinasi dengan WHO, GAVI dan lain-lain. Dalam rangka mengamankan akses vaksin melalui mekanisme advance dari 3 persen -20% jumlah penduduk," ungkap dia.
1,8 Juta Dosis Vaksin Sinovac Siap Pakai Tiba di Indonesia
Menlu Retno Marsudi mengumumkan update diplomasi vaksin corona di Indonesia. Vaksin corona Sinovac siap pakai akan tiba lagi Kamis (31/12).
"Insyaallah besok akan tiba lagi vaksin Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis," kata Menlu Retno Marsudi dalam jumpa pers virtual, Rabu (30/12).
Hal ini tentu menjadi kabar baik setelah 1,2 juta dosis vaksin telah tiba pada 6 Desember lalu.
"Dengan ketibaan ini maka sudah 3 juta dosis vaksin Sinovac tiba di Indonesia," ungkap dia.
Read more