Liputan6.com, Jakarta - Analis memperkirakan investor akan memanfaatkan minggu terakhir tahun ini untuk mengambil saham. Dimana ini akan bermanfaat bagi harga emas. Sebab trader akan mengambil keuntungan dan menginvestasikannya kembali ke aset yang lebih aman.
"Secara historis, kami cenderung melihat investor merefleksikan beberapa kesalahan yang dibuat di masa lalu. Apa yang bisa terjadi adalah beberapa orang memilih untuk mengambil keuntungan dari ekuitas AS dan menggunakan modal ke dalam aset seperti emas," kata kepala strategi pasar Blue Line Futures Phillip Streible dilansir dari laman Kitco, Senin (28/12/2020).
Dengan demikian, harga emas minggu ini akhirnya bisa mencapai level USD 1.900 per ounce. Tetapi untuk pergerakan berkelanjutan yang lebih tinggi, logam mulia harus ditutup dan dibuka di atas USD 1.920 per ounce.
"Kita (harga emas) dapat menembus USD 1.904-1.905. Jika Anda melihat emas, tren sejak Agustus telah lebih rendah, dengan nilai tertinggi dan terendah yang lebih rendah. Jika kita berada di atas USD 1.920 dan kita menutup di wilayah positif, maka mungkin ada sesuatu yang lebih dalam di sana," kata Streible.
Dari sisi musiman, harga emas juga cenderung berkinerja baik pada akhir Desember dan awal Januari. kepala strategi pasar FXTM Hussein Sayed mengatakan, jika manajer aset ingin membukukan beberapa keuntungan dan mengurangi risiko dalam portofolio, emas kemungkinan akan menerima beberapa aliran masuk yang signifikan di hari-hari terakhir tahun 2020.
"Kami tetap positif pada logam kuning selama imbal hasil riil terus diperdagangkan di wilayah negatif, yang kemungkinan akan menjadi skenario di tahun mendatang,” kata dia.
Senada, analis senior Kitco Jim Wyckoff menyebutkan bull emas memiliki keuntungan teknis jangka pendek pada perdagangan minggu depan. Dimana resistensi pertama terlihat di hari Selasa pada USD 1.889.40 dan kemudian di USD 1.900. Support pertama terlihat di terendah minggu ini di USD 1.859, dan kemudian di 1.850.
"Bulls perlu menunjukkan kekuatan baru segera untuk menjaga uptrend tetap hidup. Sasaran harga naik selanjutnya adalah untuk menghasilkan penutupan di bulan Februari di atas resistance yang solid di tertinggi November di USD 1.973.30,” jelas dia.
Secara keseluruhan, tahun 2020 telah menjadi tahun yang sangat positif untuk emas, dengan harga naik lebih dari 22 persen sejak awal tahun. Harga emas berjangka Comex Februari saat ini diperdagangkan pada 1,882.50, naik 0,23 persen.
Bukan Vaksin, Ini Penyebab Harga Emas Terus Naik di 2021
Analis pasar senior OANDA Edward Moya mengatakan, salah satu level harga emas utama untuk tahun depan adalah USD 2.300.
Diketahui, fokus berbagai negara di dunia pada tahun 2021 adalah pelaksanaan vaksinasi covid-19. Tetapi Moya menyebutkan itu bukan alasan mengapa emas mencapai level tertinggi baru.
Moya menjelaskan, harga emas tahun depan lebih dipengaruhi oleh kondisi politik AS dan kebijakan stimulus AS. Terutama perdagangan reflasi.
"Fed telah konsisten, dan kami akan melihat lebih banyak dukungan fiskal tahun depan. Ini adalah alasan utama mengapa emas akan naik kuat menuju USD 2.300. Ini tetap berjalan terlepas dari bagaimana hal-hal terungkap pada peluncuran vaksin," kata Moya.
Moya juga menyoroti inflasi sebagai perhatian besar yang harus diperhatikan tahun depan, yang akan mendorong pelarian ke perdagangan aman emas.
Adapun hal yang perlu diperhatikan pada perdagangan emas pekan depan, salah satunya reaksi pasar terhadap kesepakatan perdagangan Brexit dengan Uni Eropa.
Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Read more