Liputan6.com, Jakarta Sepertinya seluruh dunia sudah melakukan segala pekerjaan dan pembelian secara online, mulai dari hal kecil hingga besar. Termasuk dalam bisnis, pemasaran juga kini banyak dilakukan dengan online.
Semuanya sudah berubah menjadi online mulai dari menonton berita atau hiburan bisa melalui youtube atau platform lainnya, membeli kebutuhan pun juga berpindah ke online melalui, bahkan bersosialisasi pun dilakukan secara online.
Jika Anda orang yang tidak mengerti cara menggunakan teknologi yang terkni dan pesimis karena tidak mengerti cara memasarkan produk yang dijual secara online, maka janganlah khawatir ternyata pemasaran tradisional masih hidup, sehat dan bisa dilakukan.
Mengutip dari Freemalaysiatoday, Kamis (17/12/2020) berikut beberapa taktik cerdas untuk memasarkan produk secara offline yang bisa Anda ikuti:
1. Komunikasi langsung
Sebelum adanya iklan secara online dan melalui email, pemasaran melalui SMS adalah pilihan pertamanya dan tidak dipungkiri masih banyak yang menggunakannya.
Fakta bahwa banyak bisnis meminta nomor ponsel pelanggan saat mendaftar adalah untuk layanan dan menunjukkan bahwa mereka menggunakan pemasaran melalui SMS.
Bila memungkinkan bisnis harus menggunakan komunikasi langsung untuk melakukan promosi. Menawarkan diskon selama masa promosi, serta layanan khusus, dapat meningkatkan pendapatan.
Dalam beberapa kasus melalui SMS lebih efisien daripada mengirim email atau menjangkau pembeli melalui media sosial.
2. Iklan Cetak
Anda sebagai pemilik bisnis harus mendiversifikasi tentang cara pemasaran. Semakin banyak saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan maka semakin banyak pula orang yang akan dijangkau.
Iklan yang dicetak secara offline dapat memberikan kontribusi yang signifikan. Memposting iklan di majalah lokal atau mencetak kartu nama dapat meningkatkan visibilitas usaha di komunitas offline lokal.
3. Bertujuan untuk musim ramai
Iklan cetak harus segera diluncurkan ketika momen musim pemasaran sedang naik . Bergantung pada target audiens, mungkin ada lebih dari satu musim dalam setahun.
Untuk anggaran, bila penjualan dilakukan selama musim ramai tercatat mencapai 30 persen, maka investasikan 30 persen dari anggaran pemasaran selama periode ini.
Tips selanjutnya
4. Radio
Gelombang AM/ FM tradisional masih memiliki pemirsa dan layak untuk diiklankan di sini. Orang yang mendengarkan di mobil mereka berpotensi menjadi audiens yang besar.
Mempromosikan barang melalui iklan memang terlihat lebih mahal namun akan didengarkan oleh banyak orang. Kebanyakan mobil mempunyai gelombang radio dan orang akan mendengarkannya ketika mengemudi terutama saat sedang macet.
5. Gunakan umpan balik ke pelanggan
Sertakan pelanggan dalam proses pengambilan keputusan saat pemasaran offline. Targetkan pelanggan tetap atau meminta mereka untuk mengikuti survei.
Saat merencanakan meletakkan iklan di radio, tanyakan apa yang ingin mereka dengar. Dengan begitu, pelanggan yang ada akan menjadi target. Namun hindari menelepon orang yang bukan pengguna terdaftar.
6. Baliho
Salah satu alat pemasaran yang ampuh adalah baliho. Akan sangat terlihat oleh berbagai potensial orang mulai dari pengemudi mobil, motor, pelari, pejalan kaki dan lain-lain.
Baliho menargetkan orang-orang dari berbagai generasi dan latar belakang sosial sehingga pendekatan satu ukuran untuk semua ini dapat memberikan hasil yang sangat baik. Isi baliho memiliki peran yang sangat penting.
7. Gandeng penulis
Saat merancang kampanye untuk audiens offline, penulis pemasaran profesional dapat menambahkan bahan khusus dan tagline moto yang menarik perhatian pembaca.
Pemiliki bisnis harus menyadari bahwa pemasaran offline dapat memenangkan sebagian besar pasar. Iklan offline juga dapat meningkatkan visibilitas bisnis dan menghasilkan prospek baru.
Reporter: Tasya Stevany
Saksikan Video Ini
Read more